• http://www.axi.com/int
  • http://www.axi.com/eu
  • http://www.axi.com/uk
  • http://www.axi.com/au
  • http://www.axi.group/ar-ae
  • http://www.axi.group/en-ae
  • http://www.axiedge.site/en-my
  • http://www.axiedge.site/cn
  • http://www.axiedge.pro/chn
  • http://www.axi.com/es-mx
  • http://www.axi.com/fr-ma
  • /id
  • http://www.axi.com/it-ch
  • http://www.axi.com/jp
  • http://www.axi.com/kr
  • http://www.axi.com/pl
  • http://www.axi.com/pt
  • http://www.axi.com/th
  • http://www.axi.com/tw
  • http://www.axiedge.website/vn
  • http://www.axi.com/zh-au
  • http://www.axi.com/za
  • http://www.solarisih.com/vu
Form not found

Apa yang dimaksud dengan trading indeks dan bagaimana cara trading indeks?

Indices /
Milan Cutkovic

Apa yang dimaksud dengan indeks?

Indeks adalah cara untuk mengukur kinerja sekelompok aset. Dalam trading, ini melibatkan sejumlah perusahaan publik dan harga saham mereka.

Salah satu indeks dengan kinerja terbaik dan paling dikenal di dunia adalah indeks Dow Jones. Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengukur kinerja 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat secara keseluruhan. Jika harga rata-rata dari 30 perusahaan tersebut naik, DJIA juga akan naik. Jika harga rata-rata dari 30 perusahaan turun, DJIA juga akan turun.

Apa yang dimaksud dengan pasar indeks?

Pasar indeks adalah pasar tempat indeks dan produk keuangan terkait diperdagangkan. Pasar ini terdiri dari sejumlah indeks dengan kinerja terbaik dari berbagai negara dan mewakili berbagai sektor.

Di bawah ini adalah daftar indeks paling populer di dunia. Banyak di antaranya termasuk saham “blue-chip”. Perusahaan blue-chip biasanya sudah terbukti kuat, dianggap sebagai pemimpin pasar di sektornya, dan kemungkinan besar memiliki nilai kapitalisasi pasar miliaran dolar.

  • Dow Jones Industrial Average: Salah satu indeks saham ternama di AS, terdiri dari 30 perusahaan besar yang terdaftar di AS.
  • S&P 500: Indeks saham paling terkenal di Amerika, terdiri dari 500 perusahaan terbesar yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat.
  • EURO STOXX 50: Mewakili 50 perusahaan blue-chip yang terdaftar di zona euro. Indeks ini dapat dianggap sebagai indeks “Dow Jones” versi zona euro.
  • Nasdaq 100: Salah satu indeks yang paling banyak diperhatikan di dunia, sebagian besar terdiri dari perusahaan-perusahaan kelas berat di sektor teknologi. Terlepas dari namanya, indeks ini sebenarnya terdiri dari 101 sekuritas yang diterbitkan oleh 100 perusahaan non-keuangan terbesar yang terdaftar di NASDAQ.
  • FTSE 100: Indeks yang mewakili 100 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek London dengan kapitalisasi pasar terbesar.
  • DAX 40: Indeks saham terbaik di Jerman, terdiri dari 40 perusahaan blue-chip utama yang terdaftar di Bursa Efek Frankfurt.
  • CAC 40: Indeks ini mewakili 40 perusahaan blue-chip utama yang terdaftar di Euronext Paris.
  • Nikkei 225: Indeks saham terdepan di Jepang. Indeks ini merupakan indeks tertimbang harga dan mengukur kinerja 225 perusahaan besar yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange (TSE).
  • Hang Seng: Mengukur kinerja 73 perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong.
  • ASX 200: Indeks acuan untuk pasar saham Australia. Indeks ini terdiri dari 200 saham terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Australia, yang diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.

Apa yang dimaksud dengan trading indeks?

Trading indeks melibatkan pembelian dan penjualan indeks pasar saham tertentu. Trader berspekulasi mengenai kenaikan atau penurunan harga indeks, yang kemudian menentukan apakah trader akan membeli (long) atau menjual (short).

Perlu dipahami bahwa indeks hanya mewakili kinerja sekelompok saham, dan trading indeks tidak berarti Anda membeli dan memiliki saham acuan. Sebaliknya, Anda memperdagangkan kinerja rata-rata atau pergerakan harga kelompok saham. Saat harga saham perusahaan dalam indeks naik, nilai indeks akan naik. Jika harga sahamnya turun, nilai indeks akan turun.

Untuk memahami apa itu trading indeks, kita perlu mempelajari faktor-faktor di balik pergerakan harganya.

Pergerakan harga indeks sangat bergantung pada faktor eksternal. Selama masa ketidakpastian ekonomi, harga indeks cenderung menurun karena lemahnya ekonomi negara yang bersangkutan. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi harga indeks antara lain:

  • Berita global: Peristiwa seperti bencana alam, pandemi, ketidakstabilan politik, konflik, dan perang, semuanya dapat berdampak besar pada indeks. Peristiwa ini dapat terbatas pada satu negara saja (misalnya, gempa bumi di Jepang) atau dapat berdampak secara global (misalnya, perang antara dua negara atau lebih).
  • Berita ekonomi: Peristiwa ekonomi seperti rapat suku bunga bank sentral, non-farm payroll, perjanjian perdagangan, dan indikator ketenagakerjaan dapat berdampak besar pada indeks. Beberapa peristiwa mungkin spesifik hanya untuk satu indeks; misalnya, angka ketenagakerjaan di Inggris akan berdampak pada FTSE 100 (indeks saham utama Inggris). Peristiwa lain, seperti rapat bank sentral AS, dapat memengaruhi indeks di seluruh dunia karena USD adalah mata uang cadangan dunia.
  • Perombakan indeks: Ketika saham perusahaan ditambahkan atau dikeluarkan dari indeks saham, hal ini dapat memengaruhi harga indeks. Umumnya, perombakan indeks bermanfaat bagi investor karena memastikan hanya perusahaan yang layak yang menjadi bagian dari indeks. Contohnya adalah Kodak, perusahaan fotografi yang pernah terkenal. Kodak sempat menjadi bagian dari Dow Jones 30 dan S&P 500 untuk waktu yang lama, tetapi akhirnya dikeluarkan dari kedua indeks tersebut karena terus bermasalah dan kapitalisasi pasarnya terus menyusut.
  • Berita perusahaan: Hasil pendapatan, merger dan akuisisi, perubahan kepemimpinan, dan berita penting terkait perusahaan dapat memengaruhi indeks tempat saham perusahaan tersebut berada. Semakin tinggi bobot perusahaan, semakin besar dampak berita tersebut terhadap indeks. Misalnya, Apple mengumumkan angka pendapatan yang jauh lebih baik dari yang diantisipasi, dan berdampak positif pada S&P 500 dan NASDAQ 100.

 

Bagaimana cara kerja trading indeks?

Saat Anda trading secara online, ada dua jenis indeks utama: CFD indeks ‘tunai’ dan CFD indeks ‘berjangka’. Perbedaan utama antara pasar tunai dan berjangka adalah pasar tunai tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Namun, pasar berjangka memiliki tanggal jatuh tempo, yang biasanya dikenal sebagai ‘rollover’. Secara efektif, kontrak berjangka adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual mengenai harga yang harus dibayar oleh pembeli pada tanggal tertentu pada masa mendatang.

Ada dua jenis indeks utama yang dapat Anda perdagangkan:

  • CFD minyak tunai: Memiliki spread yang lebih rendah berdasarkan harga spot, indeks tunai lebih cocok untuk trader jangka pendek. Trader CFD (Contract for Difference) cenderung menghindari menahan posisi semalaman untuk menghindari biaya inap dan akan membuka kembali trading keesokan harinya.
  • CFD minyak berjangka: CFD Indeks Berjangka lebih disukai oleh trader yang menyukai trading jangka menengah dan panjang karena merupakan kontrak yang didasarkan pada harga untuk pengiriman masa depan. Ini karena jenis trading ini tidak dikenakan biaya inap atau biaya swap.

Contoh trading CFD indeks:

Mari kita asumsikan bahwa FTSE saat ini diperdagangkan pada level 6.659,97.

Indikator teknis Anda menunjukkan sinyal masuk, dengan harapan bahwa sentimen pasar positif terhadap FTSE, dan Anda memutuskan untuk membeli satu lot. Untuk setiap poin pergerakan harga, posisi ini akan menghasilkan keuntungan atau kerugian sebesar USD $1.

Dua hari kemudian, seperti yang Anda perkirakan, FTSE menguat dan diperdagangkan pada 6.701,97. Sekarang, profit Anda dihitung dengan mengurangi harga pembukaan dari harga penutupan:

(6.701,97 - 6.659,97) x USD$1 = USD$42.

Catatan: Pada contoh di atas, profit dan kerugian dihitung dalam mata uang negara yang terkait dengan indeks. Namun, pada sebagian besar broker, profit dan kerugian secara otomatis dikonversi ke mata uang akun yang Anda pilih secara real-time, berdasarkan nilai tukar saat ini.

Kapan waktu terbaik untuk trading indeks?

Ada periode waktu tertentu sepanjang minggu trading ketika volume dan harga pasar cenderung lebih aktif karena pasar mempertimbangkan semua berita dan peristiwa sejak penutupan sebelumnya. Bagi trader berpengalaman, periode antara pukul 09:30 dan 10:30 (ET) adalah salah satu jam terbaik karena menawarkan pergerakan terbesar dalam waktu singkat.

Anda juga harus mempertimbangkan bahwa setiap indeks diperdagangkan pada waktu yang berbeda, tergantung pada masing-masing bursa. Jika baru mengenal trading, Anda mungkin perlu menghindari trading pada jam-jam ini, ketika volatilitas tinggi dapat menyebabkan fluktuasi harga yang cepat. Namun, ini juga dapat menjadi waktu yang tepat untuk belajar dengan mengamati dan menganalisis perilaku pasar.

Waktu terbaik untuk trading adalah ketika pasar dibuka di zona waktu yang berbeda. Karena pasar indeks tidak beroperasi terus-menerus seperti pasar mata uang, Anda harus memilih waktu yang tepat untuk melakukan trading.

 

Mengapa trading indeks?

Indeks memberi Anda kesempatan untuk memperdagangkan arah pasar saham secara keseluruhan.

Misalnya, jika Anda mengantisipasi resesi di AS dan penurunan di pasar sahamnya, akan sangat tidak efisien, tidak nyaman, dan mahal untuk membuat posisi jual pada berbagai saham. Sebaliknya, Anda dapat membuka satu posisi jual CFD pada Dow Jones 30 dan mendapatkan profit dari kemungkinan penurunan indeks.

Indeks juga memberikan diversifikasi. Anda mungkin merasa nyaman trading hanya di satu kelas aset (seperti forex), tetapi jika strategi Anda tidak berhasil, misalnya karena volatilitas yang rendah, ini dapat menjadi kesempatan untuk menguji strategi Anda di produk lain.

Indeks sangat likuid, yang berarti indeks cocok untuk trading jangka pendek dan jangka panjang.

 

Cara trading indeks

Indeks dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki akses internet dan komputer atau smartphone. Trading indeks dapat dilakukan lima hari dalam seminggu, dan sangat mungkin untuk memulai dengan sedikit uang. Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara trading indeks:

  1. Pilih broker tepercaya: Cari broker yang berlisensi dan teregulasi, memiliki reputasi baik di pasar, dan menawarkan berbagai produk indeks yang ingin Anda perdagangkan.
  2. Buka akun trading: Setelah memilih broker, Anda perlu membuka akun trading. Biasanya proses ini mudah dan gratis. Perhatikan bahwa broker dengan reputasi baik akan meminta Anda memverifikasi identitas sebagai bagian dari perlindungan keamanan dan penipuan.
  3. Danai akun Anda: Setelah akun diverifikasi, Anda perlu melakukan deposit dana untuk memulai trading. Sebagian besar broker menerima deposit dalam mata uang populer, termasuk USD, EUR, dan GBP.
  4. Pilih indeks untuk diperdagangkan: Setelah akun memiliki dana, Anda dapat memilih indeks yang ingin diperdagangkan. Indeks yang populer antara lain Dow Jones 30, S&P 500, DAX 40, dan FTSE 100.
  5. Tentukan strategi trading Anda: Sebelum membuka posisi, Anda perlu menentukan strategi trading. Anda perlu memutuskan jumlah dana yang ingin diinvestasikan, menetapkan order stop-loss dan take-profit, dan menentukan toleransi risiko Anda. Anda juga harus mempertimbangkan seberapa besar kerugian yang siap Anda tanggung apabila trading tidak sesuai harapan.
  6. Buat trading: Setelah menentukan strategi trading, Anda dapat membuat trading. Anda perlu memilih jumlah dana yang ingin diinvestasikan, memilih arah trading (beli atau jual), dan menentukan order stop-loss dan take-profit.
  7. Pantau trading Anda: Setelah membuat trading, Anda perlu memantaunya untuk memastikan trading berjalan sesuai harapan. Anda dapat menutup trading Anda kapan saja, baik untuk mengambil profit atau membatasi kerugian.

Secara umum, jika Anda baru memulai trading indeks, penting untuk mengedukasi diri Anda mengenai cara kerja pasar tersebut dan risiko yang menyertainya. Anda juga harus mempertimbangkan untuk memulai investasi Anda dengan modal kecil untuk mengantisipasi kerugian jika trading tidak sesuai harapan.

 

Kelebihan trading indeks

Ada beberapa alasan mengapa indeks telah dan terus populer di kalangan trader pemula dan investor berpengalaman selama bertahun-tahun. Ini termasuk:

  • Eksposur pasar yang luas: Trading indeks memungkinkan Anda mendapatkan eksposur ke sekumpulan saham atau aset yang terdiversifikasi, memberikan gambaran pasar secara keseluruhan atau sektor tertentu.
  • Fleksibilitas: Trading indeks memungkinkan strategi trading yang fleksibel. Anda dapat mengambil posisi beli atau jual, mengambil keuntungan dari penurunan atau kenaikan harga indeks saham.
  • Modal yang diperlukan sedikit: Anda tidak perlu modal besar untuk memulai trading indeks, dan biayanya lebih rendah daripada trading kontrak berjangka yang aktual.
  • Satu akun trading: Anda hanya perlu satu akun trading untuk mengakses berbagai indeks dari seluruh dunia, termasuk ASX 200, Dow Jones, Hang Seng, Nikkei 225, dan DAX 30.
  • Diversifikasi: Trading indeks memungkinkan diversifikasi dengan membagi investasi Anda ke berbagai sekuritas, mengurangi pengaruh kinerja saham individual terhadap portofolio Anda.
  • Kemudahan akses: Trading indeks menyediakan akses ke pasar yang mungkin sulit atau terlalu mahal untuk diakses secara langsung, seperti pasar internasional atau sektor tertentu.
  • Biaya transaksi lebih rendah: Jika dibanding trading saham individual, trading indeks memiliki biaya transaksi yang lebih rendah karena Anda dapat memperoleh eksposur ke berbagai sekuritas melalui satu transaksi.
  • Leverage: Banyak produk trading indeks, seperti kontrak berjangka dan CFD, menawarkan leverage sehingga Anda dapat mengendalikan posisi yang lebih besar dengan modal kecil. Hal ini memperkuat potensi keuntungan dan kerugian.
  • Likuiditas: Indeks utama biasanya memiliki likuiditas tinggi, yang berarti ada banyak pembeli dan penjual di pasar. Hal ini memungkinkan eksekusi trading yang efisien dengan slippage yang minimal.
  • Lindung nilai: Trading indeks dapat digunakan dalam lindung nilai untuk mengimbangi potensi kerugian di sisi lain portofolio Anda. Misalnya, jika Anda memiliki portofolio yang didominasi saham, Anda dapat menggunakan indeks berjangka untuk melakukan lindung nilai terhadap penurunan pasar secara keseluruhan.

Kekurangan trading indeks

  • Volatilitas: Trading indeks dapat sangat tidak stabil, dan mengalami fluktuasi harga yang tiba-tiba dan signifikan. Volatilitas ini dapat menyebabkan keuntungan atau kerugian yang besar, tergantung pada kondisi pasar.
  • Jam trading terbatas: Trading indeks biasanya mengikuti jam pasar bursa tempat indeks tersebut terdaftar. Trader mungkin menghadapi batasan waktu untuk masuk atau keluar dari posisi, yang dapat merugikan bagi trader yang suka trading di luar jam pasar konvensional atau di pasar lain yang beroperasi setiap saat (24/7).
  • Risiko gap lebih tinggi: Karena indeks tidak buka 24/5, risiko gap besar di pasar lebih tinggi daripada forex. Beberapa trader lebih memilih untuk menutup posisi mereka sebelum penutupan pasar.
  • Risiko leverage: Meskipun leverage dapat memperbesar keuntungan, leverage juga meningkatkan potensi kerugian besar. Trader yang belum berpengalaman mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola risiko yang terkait dengan leverage.
  • Kurangnya kontrol: Karena indeks terdiri dari banyak saham, trader hanya memiliki sedikit kendali atas kinerja masing-masing saham. Bahkan jika suatu saham dalam sebuah indeks berkinerja sangat baik, dampaknya terhadap indeks secara keseluruhan mungkin minimal, atau sebaliknya.
  • Kurangnya analisis fundamental: Trading indeks sering kali lebih mengandalkan analisis teknis dan tren pasar daripada analisis fundamental terperinci mengenai masing-masing saham. Hal ini dapat membatasi kemampuan trader untuk mengidentifikasi saham undervalue atau overvalue berdasarkan kinerja keuangan atau faktor spesifik perusahaan lainnya.

 

Siap untuk melakukan perdagangan dengan keunggulan Anda?

Bergabunglah dengan ribuan pedagang dan perdagangkan CFD pada forex, saham, indeks, komoditas, dan kripto!

 

 

Informasi ini tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi; atau penawaran untuk membeli atau menjual; atau permintaan penawaran untuk membeli atau menjual sekuritas, produk keuangan, atau instrumen apa pun; atau untuk mengikuti strategi trading apa pun. Informasi ini disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan, atau kebutuhan Anda. Referensi apa pun ke kinerja dan prakiraan masa lalu bukanlah indikator yang dapat menjamin hasil di masa mendatang. Axi tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas keakuratan dan kelengkapan konten dalam publikasi ini. Pembaca harus mencari sarannya sendiri.

FAQ


Bagaimana harga indeks dihitung?

Menghitung harga indeks pasar saham menjadi lebih mudah saat ini dengan menggunakan metode seperti kapitalisasi pasar, yang mengukur nilai saham perusahaan dalam hal total nilai pasar dolar, dan rumus pembobotan harga.

Untuk menghitung nilai ini, kalikan jumlah saham perusahaan yang beredar dengan nilai pasar saham saat ini. Metode ini memberikan bobot lebih besar kepada perusahaan dengan harga saham yang lebih tinggi, sehingga perubahan nilainya akan berdampak lebih besar pada nilai indeks saham saat ini yang di dalamnya termasuk perusahaan tersebut.


Apa perbedaan antara trading indeks dan saham?

Trading saham adalah trading saham perusahaan tertentu dengan harga individual. Begitu Anda membelinya, saham akan ditransfer kepada Anda dari penjual, dan Anda menjadi pemiliknya.

Trading indeks adalah trading sekeranjang saham yang membentuk indeks melalui satu instrumen. Indeks mengukur sekumpulan saham yang digunakan sebagai indikator yang mewakili keseluruhan pasar saham (seperti S&P 500), atau dapat berupa segmen khusus bursa saham seperti teknologi (NASDAQ).


Apakah trading indeks menguntungkan?

Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan apakah trading indeks dapat menguntungkan bagi Anda, tetapi sangat mungkin untuk berhasil. Keuntungan trading secara alami bervariasi tergantung pada pilihan yang dibuat oleh trader dan kondisi pasar. Saat pasar bergejolak, pergerakan harga lebih besar, dan dengan demikian, potensi untung atau rugi lebih tinggi.


Kapan waktu terbaik untuk trading indeks?

Meskipun investor jangka panjang, seperti pengelola dana pensiun, memantau indeks dengan cermat, trader CFD jangka pendek cenderung berspekulasi pada indeks. Jika Anda ingin memulai trading indeks, berikut ini adalah beberapa indeks populer yang dapat dipertimbangkan:

  • Dow Jones Industrial Average (US 30)
  • Standard & Poor’s 500 (S&P 500)
  • Nasdaq (Composite and Nasdaq 100)
  • UK FTSE 100 (FTSE 100)


Berapa leverage maksimum yang tersedia untuk trading CFD indeks?

Trader menggunakan leverage ketika memiliki modal kecil, tetapi menginginkan eksposur ke trading dengan volume lebih besar. Trading dengan leverage melibatkan peminjaman sejumlah uang, biasanya dari broker, yang mendanai trader dan memungkinkan membeli dan menjual instrumen trading. Leverage maksimum yang tersedia saat trading indeks untuk akun trading standar ditentukan oleh negara Anda.


Apa saja strategi trading indeks yang paling populer?

Tidak ada strategi trading terbaik untuk trading indeks, jadi mulailah dengan strategi yang paling sesuai dengan gaya dan tujuan trading Anda. Pelajari strategi trading indeks terpopuler, seperti trading posisi dan strategi breakout, untuk menemukan strategi yang paling cocok untuk Anda.

Apa pun strateginya, trading indeks mengurangi risiko dan biaya yang ditimbulkan oleh trading saham individual, dan juga menghasilkan portofolio yang lebih terdiversifikasi dengan perubahan harga yang tidak terlalu fluktuatif. Karena banyak indeks saham utama merupakan prediktor yang dapat diandalkan untuk ekonomi domestik dan global, trader dapat menggunakan taktik trading indeks yang efektif untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.


Dapatkah saya menjual kontrak berjangka sebelum jatuh tempo?

Ya, Anda dapat menjual kontrak berjangka sebelum jatuh tempo. Anda tidak diharuskan memegang kontrak berjangka hingga masa berlakunya habis, dan sebagian besar trader menutup kontrak sebelum tanggal jatuh tempo. Anda dapat melakukannya dengan membeli kontrak lawan yang membatalkan perjanjian atau dengan menjual kontrak Anda.


Berapa margin dan nilai tick pada indeks?

Persyaratan margin untuk indeks ekuitas di Axi mulai dari 0,5%. Ukuran tick bervariasi, seperti yang diuraikan dalam Jadwal Produk.

Nilai tick pada indeks adalah fluktuasi harga minimum yang ditetapkan oleh bursa. Ukuran tick disebutkan dalam ‘spesifikasi kontrak’ yang ditetapkan oleh bursa berjangka dan dikalibrasi untuk memastikan pasar yang likuid dan efisien melalui spread tick-bid-ask.



Milan Cutkovic

Milan Cutkovic

Milan Cutkovic memiliki pengalaman trading dan analisis pasar di bidang forex, indeks, komoditas, dan saham selama lebih dari delapan tahun. Beliau adalah salah satu trader pertama yang diterima dalam program Axi Select yang mengidentifikasi trader yang sangat berbakat dan membantu pengembangan profesional mereka.

Selain sebagai seorang trader, Milan juga menulis analisis harian untuk komunitas Axi, memanfaatkan pengetahuannya yang luas tentang pasar keuangan untuk memberikan wawasan dan komentar yang unik. Antusiasmenya dalam membantu trader lain meningkatkan kesuksesan dalam trading mereka diwujudkan dengan membagikan keahliannya dalam penulisan eBook trading yang komprehensif dan secara rutin menerbitkan artikel pendidikan di blog Axi. Karyanya sering dikutip di surat kabar dan portal media internasional terkemuka.

Milan sering dikutip dan disebutkan dalam banyak publikasi keuangan, termasuk Yahoo Finance, Business Insider, Barrons, CNN, Reuters, New York Post, dan MarketWatch.

Temui beliau di: LinkedIn


Siap untuk melakukan perdagangan dengan keunggulan Anda?

Mulai berdagang dengan broker global yang telah memenangkan penghargaan.

Coba Demo Gratis Buka Akun Live